SELINGAN



GUNUNG MERAPI
  1. Posisi geografis kawasan TN Gunung Merapi adalah di antara koordinat 07°22'33" - 07°52'30" LS dan 110°15'00" - 110°37'30" BT. Sedangkan luas totalnya sekitar 6.410 ha, dengan 5.126,01 ha di wilayah Jawa Tengah dan 1.283,99 ha di Daerah Istimewa Yogyakarta.Kawasan TN G Merapi tersebut termasuk wilayah kabupaten-kabupaten Magelang, Boyolali dan Klaten di Jawa Tengah, serta Sleman di Yogyakarta.
Taman Nasional Gunung Merapi adalah sebuah taman nasional (sering disingkat TN) yang terletak di Jawa bagian tengah. Secara administrasi kepemerintahan, wilayah taman nasional ini masuk ke dalam wilayah dua propinsi, yakni Jawa Tengah dan Yogyakarta. Penunjukan kawasan TN Gunung Merapi dilakukan dengan SK Menhut 134/Menhut-II/2004 tanggal 4 Mei 2004. Tujuan pengelolaannya adalah perlindungan bagi sumber-sumber air, sungai dan penyangga sistem kehidupan kabupaten/kota-kota Sleman, Yogyakarta, Klaten, Boyolali, dan Magelang. Sementara ini, sebelum terbentuknya balai pengelola taman nasional, TN G Merapi berada di bawah pengelolaan Balai KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam) Yogyakarta.
Posisi geografis kawasan TN Gunung Merapi adalah di antara koordinat 07°22'33" - 07°52'30" LS dan 110°15'00" - 110°37'30" BT. Sedangkan luas totalnya sekitar 6.410 ha, dengan 5.126,01 ha di wilayah Jawa Tengah dan 1.283,99 ha di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kawasan TN G Merapi tersebut termasuk wilayah kabupaten-kabupaten Magelang, Boyolali dan Klaten di Jawa Tengah, serta Sleman di Yogyakarta.
Secara umum terletak pada ketinggian + 50 – 2500 m dpl


PETA YOGYAKARTA

GUNUNG MERAPI


Sleman - Penguasa Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan belum memiliki kandidat Juru Kunci Gunung Merapi. Tokoh masyarakat Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Mbah Ponimin juga belum tentu akan menggantikan Mbah Maridjan.
"Ya belum tentu itu, isteri saya (Gusti Kanjeng Ratu Hemas) kan hanya mengatakan karena Mbah Maridjan meninggal maka kamu (Ponimin-red) yang jaga Gunung Merapi, ini bukan berarti yang bersangkutan ditunjuk sebagai juru kunci," kata Sultan di Posko Utama Satuan Pelaksana (Satlak) Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (PBP) Kabupaten Sleman,Kecamatan Pakem, Jumat (29/10).
Menurut dia, karena Mbah Maridjan meninggal maka diharapkan Ponimin sementara bisa menggantikan untuk menjaga Gunung Merapi.
"Kalau untuk penentuan siapa yang akan menjadi juru kunci, sampai saat ini masih dijajaki siapa yang patut menggantikan posisi Mbah Maridjan sebagai juru kunci Gunung Merapi," kata Sultan.
Untuk penunjukan juru kunci Gunung Merapi ini ada proses sampai ada perintah ageng nanti yang akan diusulkan siapa.
"Kalau dari penilaian saya belum bisa mengatakan itu, kandidat belum ada, ditunggu saja prosesnya," katanya.
Sultan mengatakan, untuk menjadi seorang juru kunci Gunung Merapi itu ada syarat yang harus dilalui.
"Keraton tidak menutup kemungkinan jika abdi dalem lain yang mampu juga memiliki kesempatan untuk menjadi juru kunci Gunung Merapi. Syarat juru kunci itu ada prosedurnya di keraton. Ada abdi dalem yang memenuhi syarat atau tidak atau mungkin keluarganya," katanya.
Meski demikian juga belum tentu salah satu dari anak Mbah Maridjan ditunjuk sebagai pengganti bapaknya menjadi juru kunci Gunung Merapi.
"Anaknya Mbah Maridjan juga belum tentu, karena kepangkatan dan sebagainya juga diperlukan," katanya.(ant/waa) 
KRATON YOGYAKARTA

SULTAN HAMENGKUBUWONO X

MBAH MARIDJAN



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivitas Gunung Merapi setelah meletus kemarin sore, sampai saat ini Rabu (27/10/2010), berdasarkan keterangan yang dihimpun dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, tidak menunjukan adanya peningkatan.

Namun, sampai saat ini seluruh akses jalan ke daerah-daerah rawan tetap ditutup. Untuk arah ke utara sudah ditutup seperti akses menuju Kaliurang dan Kali Adem. Menurut petugas BPPTK, semua akses dari keempat titik wilayah sudah ditutup untuk menjaga jatuhnya korban jiwa.

Sampai saat ini korban jiwa akibat Gunung Merapi sudah mencapai 28 orang dan status awas Gunung Merapi pun masih belum dicabut. Kondisi masyarakat yang ada di lokasi pengungsian, sebagian ada yang sudah kembali ke rumah meskipun situasi masih berbahaya.